"www.ruelzspeedracingblogspot.com"

welcome

19 Jan 2011

Nikmatnya Bersedekah

Dalam sebuah riwayat diceritakan, suatu siang keluarga sahabat Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu belum makan seharian. Kebetulan saat itu Ali tidak memiliki uang sedikitpun, sementara di rumahnya juga tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak.
Fathimah radhiyallahu ‘anha, istri Ali yang juga putri kesayangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam berkata, “Wahai suamiku, sesungguhnya kita sekeluarga belum makan. Sementara tidak ada sedikit pun makanan di rumah ini. Bisakah engkau pergi membeli makanan?”
“Wahai istriku,” jawab Ali dengan pe-rasaan yang sangat malu. “Sesungguhnya hari ini aku tidak memiliki uang sedikit pun.” Saat itu Ali baru tiba dari berjihad demi melindungi Islam dan kaum Muslimin, sehingga selama beberapa waktu terpaksa meninggalkan pekerjaannya mencari uang.
Fathimah tersenyum sabar. Dia ingat kalau telah menyimpan sesuatu. “Wahai suamiku,” kata Fathimah.
“Sesungguhnya aku telah mendapatkan uang 3 Dirham dari hasil bekerja menga-nyam tikar. Pakailah uang ini untuk membeli makanan,” ujar wanita yang digelari Az Zahrah itu sambil menyerahkan uang kepada suaminya.
Ali pun pergi ke pasar hendak membeli makanan. Namun di sebuah jalan yang telah dilaluinya, menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam itu berpapasan dengan seorang pria Arab Badui. Orang tersebut berkata, “Wahai menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam, sesungguhnya aku sekeluarga belum makan selama tiga hari. Kuharap engkau memberikan belas kasihanmu kepadaku.”
Mendengar keluhan tersebut, Ali berfikir sejenak. Sebenarnya Ali hendak membeli makanan karena ia, istrinya, serta Hasan dan Husein (kedua anaknya yang masih kecil) belum makan seharian.
Tetapi saat ini ada orang lain yang jauh lebih memerlukan bantuan karena sudah tiga hari tidak makan. Akhirnya Ali memutuskan untuk menyedekahkan uang 3 Dirham yang dipegangnya kepada sang pria Badui itu.
Ali pun kembali pulang dengan tanpa membawa makanan. Sesampai di rumah, Fathimah bertanya, “Wahai suamiku, mana makanan yang telah engkau beli?”
Kemudian Ali menceritakan apa yang ia jumpai di jalan.
Setelah mendengar cerita suaminya, Fathimah berkata lirih, “Wahai suamiku, seandainya hanya kita berdua saja yang tidak makan hari ini, maka hal tersebut tidak menjadi persoalan bagiku. Tapi bagaimana dengan Hasan dan Husein (yang masih kecil)? Kasihan mereka.”
“Kalau begitu aku akan mencoba bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam untuk meminta pinjaman. Sesungguhnya beliau adalah orang yang paling dermawan,” kata Ali kemudian ia beranjak dari rumah.
Sesampai di sudut jalanan tempat Ali memberikan sedekah tadi, suami Fathimah itu bertemu dengan sahabat Salman Al Farisi radhiyallahu ‘anhu yang berjalan menuntun ontanya.
“Wahai Ali, sesungguhnya aku ingin menjual ontaku ini kepadamu dengan harga 30 Dirham,” ujar Salman.
Ali mengamati onta tersebut dan berkata, “Sesungguhnya aku sangat ingin sekali membeli onta ini. Tapi saat ini aku tidak memiliki uang.”
“Tidak masalah. Bayar kapan saja kalau kamu sudah punya uang,” kata Salman menyerahkan ontanya.
Setelah beberapa langkah Salman meninggalkan Ali, datanglah seseorang. “Wahai menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam, maukah kamu menjual onta ini? Saya akan membelinya dengan harga 60 Dirham,” kata orang tersebut.
“Silahkan jika anda berminat,” kata Ali gembira.
Selesai transaksi Ali mengejar Salman untuk membayar 30 Dirham, harga onta yang ia beli. Setelah onta tersebut laku dengan harga 60 Dirham, Ali mendapatkan keuntungan 30 Dirham. Uang itu kemudian dibelikan makanan dan barang-barang kebutuhan lainnya.
Berdasarkan kisah tersebut, ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil, di antaranya:

Pertama, Allah ta’ala akan membe-rikan balasan sedekah kita di dunia, deng-an balasan yang berlipat ganda.
Dalam kisah di atas, Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu mendapatkan ganjaran sebanyak 10 kali lipat dari sedekah yang ia berikan (3 Dirham menjadi 30 Dirham).
Dengan demikian, seseorang tidak perlu takut kehilangan (sebagian) hartanya, apalagi sampai khawatir jatuh miskin karena bersedekah. Bahkan semakin banyak sedekah yang kita berikan maka semakin besar pula balasan yang Allah ta’ala berikan di dunia ini.
Allah ta’ala telah memberikan gambaran balasan kepada orang yang bersedekah (terlebih sedekah untuk kemajuan Islam dan orang-orang yang mendakwahkan agama-Nya dalam Al Quran:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui.” (QS Al Baqarah : 261)

Kedua, Allah ta’ala akan menjauhkan kita dari azab-Nya.
Dengan memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan berarti secara otomatis kita bersyukur atas (kelebihan) rezeki yang dikaruniakan Allah ta’ala kepada kita.
Allah ta’ala menegaskan:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim : 7)
Dalam sejarah, Qarun la’natullahu ‘alaihi diberikan kelapangan rezeki yang sangat banyak oleh Allah ta’ala. Namun ia meng-kufuri nikmat-Nya (termasuk enggan memberikan sedekah), sehingga Allah ta’ala mengazabnya di dunia dengan gempa bumi dahsyat yang mengakibatkan ia beserta seluruh hartanya hancur lebur dan terkubur di dalam bumi. Itu baru azab dunia, sementara azab di akhirat kelak jauh lebih dahsyat lagi.

Ketiga, Allah ta’ala akan menghilangkan kesusahan kita pada hari kiamat.
Memberikan sedekah juga dapat menghilangkan kesulitan kita di hari kiamat, sebab dengan bersedekah kita telah menghilangkan kesulitan (kesusahan) saudara seiman di dunia. Kebaikan ini tidak akan disia-siakan oleh Allah ta’ala sebagaimana dijanjikan melalui sabda Rasulullah shallalahu ‘alaihi wassalam:
“Barang siapa yang melepaskan kesusahan seorang Muslim di dunia, maka Allah akan melepaskan kesusahannya di akhirat….” (HR. Muslim)

Oleh: Abu Ibrahim Muhammad Afif

My Puisi



10 Jan 2011

RUSAKNYA ALAM INI

Mengapa alam ini semakin rusak?!mungkin karena banyak orang yg menebang pohon sembarangan secara liar ,membunuh hewan secara liar ,pengerukan tanah gunung ,pengambilan batu-batu gunung.
Mengapa ini semua di lakukan oleh manusia yg tidak memiliki rasa tanggung jawab ,apa yang terjadi sebenarnya?!mengapa mereka melakukan ini semua?!saya melakukan sebuah penelitian dan wawancara kepada sebagian orang yg melakukan semua ini ,mereka menjawab dengan tetesan air mata ,mereka menjawab melakukan semua itu karena kebutuhan ekonomi ,karena mencari pekerjaan jaman sekarang susah ,karena kebutuhan yang semakin mahal.
mereka menyadari bahwa pekerjaan yang mereka lakukan itu salah tpi apa boleh buat apalagi yang harus mereka lakukan selain semua ini.
mereka menginginkan memiliki pekerjaan yang layak seperti orang-orang kota lakukan ,mereka ingin menyekolahkan anak-anaknya sampai setinggi mungkin tapi apa daya ekonomi mereka yg menjadi jawabannya.
mereka memohon agar pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi mereka yang memiliki ekonomi yang pas-pasan.
mereka berjanji akan berhenti dan akan memelihara alam ini apabila ada pekerjaan yang layak bagi mereka.
Oleh karena itu kita sebagai manusia yang berada di bumi ini harus mau memelihara ,menjaga dan melindungi alam ini agar bencana alam tidak terulang lagi.






DUNIA SEMAKIN TUA

DUNIA SEMAKIN TUA...Kenapa?!banyaknya bencana, bahkan polusi yang menyebar di seluruh jagat raya ini menyadarkan kita betapa semakin tuanya dunia ini.
banjir, longsor, kebakaran hutan, semua saling berkaita. . siapa penyebabnya? semua saling menyalahkan. kita tidak perlu menyalahkan siapa penyebabnya, kenapa? karena kita sendiri mungkin adalah penyebabnya.
pernahkah kita menyalahkan orang lain atas kerapuhan itu? kerapuhan yang membuat bumi kita ini terlihat semakin tua.. kerapuhan yang menyebabkan bencana alam terjadi dimana-mana..
jangan pernah menyalahkan apa yang telah terjadi, penyesalan tidak akan terjadi diawal, tetapi penyesalan akan terjadi disaat dampaknya menghampiri kita. dampak apa? dampak banyaknya bencana" yang melanda bumi ini.
dari itu mari kita lihat apa yang membuat bumi kita Banyak Bencana?
bumi kita banyak bencana karena semakin tua dan mulai merapuh karena jarangnya lahan hijau merentang di jajaran alam semsta ini, lahan hijau yang memberikan kehidupan, menjadi paru-paru dalam kehidupan, menjadi pengatur lingkungan, sebagai tempat hidup bagi makhluk hidup lainnya, penyeimbang alam, menyediakan air tanah, pencegah erosi, bahkan mengurangi polusi udara ataupun air.
semua bencana alam yang terjadi dibumi ini jika kita perhatikkan semua saling berkaitan dengan lahan hijau yang ada di dunia ini. kenpa demikian, mari kita amati,
ada sebuah lahan hijau luas merentang, banyak sekali kehidupan disana,semua makhluk hidup yang ada termasuk kita saling melengkapi disana, tiba-tiba ada penebangan liar terjadi, lalu apa akibatnya? bencana.. itu lah akibatnya, bagaimana jika hujan terus menguyur daerah itu? banjir akan terjadi, kenapa? karena tidak adanya media penyerapan untuk air yang jatuh ke lahan tandus itu, jika tidak ada penyerapan apakah akan terjadi banjir?iya tentu saja..lalu apa lagi yang akan terjadi? longsor... mengapa longsor, karena jika banjir terjadi maka akan menyebabkan terkikisnya dataran tandus itu, bagaimana jika tanah itu terkikis? tentu saja akan terjadi kelapukan tanah? apa maksudnya? Air akan masuk keselah-selah tanah yang merenggang dan menyebabkan ketidak seimbangan dari tanah itu sendiri sehingga memudahkan terjadinya longsor.
Gempa Bumi ,Tsunami ,Gunung Meletus ,Semakin Merajanya Para Koruptor di bumi ini mengapa semua ini terjadi secara terus-terusan?!mungkin ini semua terjadi karena kita sebagai manusia tidak pernah peduli dengan alam ini ,tidak pernah mau memperdalam Agama ,Banyaknya dosa-dosa yang di perbuat oleh manusia ,mungkin Tuhan sudah bosan dan marah kepada kita karena perbuatan kita yg seperti ini.
Oleh karena itu mari bersama kita lestarikan alam semesta ini, bantulah penghijauan, dirikan kesadaran diri akan dampak yang ditimbulkan dari apa yang selama ini kita perbuat. kerapuhan dunia kita bukan karena ulah orang lain tetapi besar kemungkinan karena ulah kita sendiri, maka dari itu sebelum menyalahkan orang lain ada baiknya kita mengoreksi diri kita sendiri ,banyak memperdalam ilmu agama ,banyak memohon ampun kepada Tuhan.



"DUNIA SEMAKIN TUA"
Dunia ini semakin tua
Bencana demi bencana pun datang
Apakah ini sebuah pertanda?!
Pertanda Bahwa kiamat sudah dekat
Ataukah ini sebuah teguran
dari Tuhan untuk umatnya
Mungkinkah ini semua karena kita
Selalu berbuat dosa tanpa meminta ampun pada-NYA
Mungkinkah ini semua sebagai tegoran untuk kita bertobat
Bertobat meminta ampun atas dosa yang kita perbuat
Dosa yang kecil maupun yang besar
Dosa yang di sengaja maupun tak di sengaja
Tuhan berilah jalan untuk kita dapat menebus semuanya


8 Jan 2011

Anak Jalanan

Senandung sendu meratap-ratap
memar tubuhnya membiru lagi
bibirnya kaku, dingin dan semu
tapi lantunkan lagu cinta.
Tuhanku, adakah seseorang yang mampu menopang berat deritanya ?
Tuhanku, kirimlah seseorang untuknya.
Menaiki tangga mimpi
mengambil tiap lagu-lagu di langit
ingin temukan kedamaian
mengais-ngais mimpi dari jalanan
yang kadang terbuang oleh orang yang memiliki kemewahan
semburat senyum tipis dari wajahnya
menyimpan keluguan misteri mimpi
yang akan terungkap nanti.
kamu, jangan berhenti bermimpi
aku akan selalu memberimu permata
yang menjadi doa pemimpin langkahmu.
Tuhan, walau semenit jadikanlah Ia orang paling bahagia sedunia.